Mampukah Aku Menjadi Perempuan : Refleksi Hari Kartini

PMII IAIN PONTIANAK - Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Komisariat IAIN Pontianak melaksanakan kegiatan Refleksi Hari Kartini, yang mana pada tanggal 21 April Perempuan seluruh Indonesia memperingati Hari Kartini tersebut.

Kegiatan refleksi Hari Kartini ini mengangkat Tema "Mampukah Aku menjadi Perempuan", adapun pemateri dalam kegiatan diskusi tersebut adalah Syf. Aryana Kasmawayana, S. Sos. I (Komisioner Bawaslu Kalimantan Barat) dan Nyimas An-an Aminah Umar (Aktivis Perempuan dan Wakil Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Ciamis).

Kegiatan diskusi tersebut dilaksanakan secara daring dan disiarkan secara langsung di Youtube PMII Komisariat IAIN Pontianak Pada Rabu (27/04/2022).


"Perempuan ini adalah Manusia yang istimewa, di era saat ini dikalangan Mahasiswa maupun di kalangan Kopri hari ini, seharusnya mereka tau Perempuan seperti apakah yang harus dimiliki oleh mereka, ketika mereka ingin berekspresi ketika mereka ingin melakukan sesuatu yang mereka inginkan tanpa ada batasan," ujar Yusti Rizqiyah Anugrah Ketua Kopri IAIN Pontianak.

"Kader Kopri harus bisa percaya diri dengan kemampuan dan keahliannya diberbagai bidang serta bisa mengembangkan, sudah waktunya perempuan berani menunjukkan jati dirinya sehingga perempuan tidak dipandang sebelah mata olah orang-orang, jika saya diberikan sepuluh kesempatan tidak mengapa saya jadi yang kesepuluh, jika saya mendapatkan kesempatan kelima dari lima kesempatan yang ada itu tidak mengapa, tidak menjadi persoalan ketika saya jadi yang ketiga dari tiga kesempatan itu, dan jikalau ada satu kesempatan yang diberikan, maka sayalah yang harus mengambil kesempatan tersebut," ujar Syf Aryana Kaswamayana, S. Sos. I

"Salah satu ruang yang mampu  dikembangkan perempuan ialah ruang Pendidikan, alih-alih menjadi peluang ruang Pendidikan malah menjadi momok yang berbahaya bagi perempuan, hal tersebut dikarenakan perempuan sering kali menjadi korban kekerasan seksual, yang mana itu bisa dilakukan oleh orang-orang superior, dan itu kerap terjadi di dunia pendidikan, seharusnya peranan yang objektif yang dilakukan antara perempuan dan laki-laki dalam rangka membangun mindset dan mentalitas yang bisa membangun negeri kita tercinta," tegas Nyimas An-an Aminah Umar.

Penulis        : Faisal
Editor          : Bid. Multimedia

Posting Komentar

2 Komentar